
Dengan semua kata terbaik yang tlah kau miliki.
Engkau hanya sedang bernyanyi dengan semua kelemahan hati mu,
Engkau hanya sedang bernyanyi dengan semua kelemahan hati mu,
Menari dengan kepudaran tekad,
Dan berjalan dengan asa yang mulai jenuh....
Itu semua hanya jebakan,
Agar engkau tertipu dan pergi dari sini,
Tempat dimana engkau dibesarkan,
Dan berjalan dengan asa yang mulai jenuh....
Itu semua hanya jebakan,
Agar engkau tertipu dan pergi dari sini,
Tempat dimana engkau dibesarkan,
Tempat dimana engkau merenda semua cerita perjuangan, ketulusan, dan
pengorbanan,
Hampir semua kata pulang di miliki oleh kekalahan dan ketertindasan..
Ketika di sini tempat mu berjuang...
Kenapa harus pulang...
Ketika semua membutuhkan mu...
Belajar lah dari toheran tinta emas guru mu sepanjang zaman,
Yang tak pulang, walau sang ayah sakit...hingga akhirnya meninggal....
Ia tak bergeser sejengkal pun, apalagi pulang ...
Yang tak marah ketika harus memikul gandum walau ia seoarang khalifah....
Kau hanya butuh istirahat sejenak....
Tuk mengembalikan semua energi kepahlawnan mu.....
Dan itu bukan PULANG......
Jangan kau pernah berdialog lagi dengan semua barisan kekalahan,
Walau itu hanya sebait lagu....
Jangan pernah bersahabat ketika semua barisan kekalahan menghampiri mu,
Karena engkau di lahirkan sebagai pejuang...
Jakarta, 15 Januari 2010/29 Muharram 1431
Posting Komentar