“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari) Selamat beraktivitas, moga keberkahan dan sukses mengiringi setiap perjuangan, tidak ada yang sia2, walau pun itu yang namanya kegagalan...
News Update :
Home » » Orasi Presiden PKS yang Membangkitkan Kesadaran

Orasi Presiden PKS yang Membangkitkan Kesadaran

Penulis : dakwahnusantara on Jumat, 22 Maret 2013 | 11.56

Saya baru saja menyelesaikan pekerjaan pada Jumat sore itu, ketika sebuah stasiun televisi menyiarkan pergantian presiden PKS secara live dari kantor DPP PKS di Jalan Simatupang, Jakarta Selatan. Jujur, saya menangis ketika menyaksikan orasi yang bergelora itu. Butiran air meleleh dari sudut mata seolah merasakan apa yang meluap-luap dari dada seorang Anis Matta. Merasakan hentakannya, gemuruhnya, dan kegelisahannya.

Bukan hanya saya, selang satu hari selepas orasi yang membiru tersebut, seorang teman yang alumni STAN mengirim BBM bahwa rekan-rekannya yang sudah hampir dua tahun vakum dari kegiatan tarbiyah, juga menangis, merasakan kerinduan yang dalam terhadap barisan kafilah dakwah bernama tarbiyah. Berdasarkan broadcast BBM dan status rekan-rekan di sosial media, saya tahu bahwa bukan satu dua orang yang merasakan hal yang sama, tapi banyak kader yang selama ini telah pasif, terpanggil kembali karena getaran hati mereka menyaksikan orasi sang ustadz yang berapi-api itu.
Saya membayangkan, sore itu ribuan kader PKS dari ujung barat sampai timur Nusantara terisak seraya mengaminkan doa yang dipanjatkan dengan suara bergetar oleh Sang Presiden, “Allahumma iyyaKa na’budu wa iyyaKa nasta’in… duhai Allah, sungguh hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan…”

Dari situ saya melihat, bahwa kasus impor sapi ini justru menumbuhkan kembali semangat kader-kader PKS pada tingkat akar rumput yang selama ini merasakan “futur nasional”. Bahkan ikhwah yang sudah insilakh pun, merasakan kerinduan untuk kembali bergabung dalam barisan dakwah ini. Seorang ikhwah yang tadinya sudah malas tahajjud tiba-tiba termotivasi untuk rajin bermunajat kembali pada sepertiga malam terakhir, merutinkan kembali shalat Dhuha dan meningkatkan kembali tilawah Qur’an. Subhanallah, Allah memberikan isyarat melalui kasus ini, agar macan tidur itu kembali bangun.

Namun sebaliknya kader PKS, selayaknya tidak memposisikan diri sebagai partai yang tidak pernah khilaf. Bagaimanapun kader PKS bukanlah kumpulan malaikat tanpa cela, namun merupakan sekumpulan manusia yang hanya berusaha untuk tetap berbuat baik. Khilaf bisa saja terjadi baik pada kader jundiyah di akar rumput maupun pada level qiyadah. Oleh karena itu taubat nasional yang diserukan oleh Presiden baru PKS adalah langkah yang tepat.
Taubat Nasional ini tampaknya akan mengembalikan ghirah di PKS seperti masa ketika masih bernama Partai Keadilan. Semangat seperti awal mula partai ini dibangun, namun dengan jumlah yang lebih besar. Bayangkan, perpaduan antara semangat PK namun dengan jumlah PKS. Sebuah perpaduan antara ketinggian kualitas dengan kuantitas. Ini mungkin yang dimaksud Anis Matta dengan istilah “membangunkan macan tidur PKS!”, dengan sebuah semangat baru yang menggebu: Tatajafa junubuhum ‘anil madhaji’. Perpaduan yang merupakan faktor pembawa kemenangan.
Ayyuhal ikhwah, marilah bangkit untuk meraih kemenangan dakwah yang kita harapkan itu. Bukankah kemenangan hanya didapat setelah melalui medan pertempuran? Kuatkan rabithah kita, tahajjud dan tafakkur kita. Deraskan kembali air mata seperti dahulu ketika di awal-awal kita bergerak. Ayyuhal ikhwah, ana mencintai antum…

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/02/27564/orasi-presiden-pks-yang-membangkitkan-kesadaran/#axzz2OEYA3Wj8


Share this article :

Posting Komentar

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2013. Dakwah Nusantara . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger