“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari) Selamat beraktivitas, moga keberkahan dan sukses mengiringi setiap perjuangan, tidak ada yang sia2, walau pun itu yang namanya kegagalan...
News Update :
Dakwah Nusantara. Diberdayakan oleh Blogger.

PBB: Rumah Warga Muslim Myanmar Jadi Sasaran Brutal

Penulis : dakwahnusantara on Kamis, 28 Maret 2013 | 16.00

Kamis, 28 Maret 2013

New York. Rumah yang menjadi tempat tinggal oleh warga Muslim di Myanmar, menjadi target serangan yang brutal dalam kerusuhan terakhir terjadi. Kerusuhan yang terjadi di Meikhtila itu, menyisakan kerusakan parah dari rumah milik warga.

“Propaganda yang menghasut, digunakan untuk menciptakan kerusuhan antara warga Muslim dan Budha di Myanmar yang pecah pekan lalu,” ujar utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Vijay Nambiar, seperti dikutip Reuters, Kamis (28/3/2013).
Nambiar baru saja mengunjungi Myanmar dan melakukan pertemuan dengan Presiden Thein Sein. Selama kunjungannya di Kota Meikhtila, Nambiar dibawa ke masjid yang sengaja dibakar dan melihat langsungjasad korban yang hangus terbakar.

“Sepertinya dari apa yang terjadi, rumah warga Muslim menjadi sasaran brutal yang efisien,” tuturnya.
Ketika mengunjungi lokasi penampungan warga, Nambiar melihat ada sekira 9.000 warga yang berlindung dari kerusuhan 20 Maret tersebut. 23 orang sudah ditahan oleh pihak keamanan, mereka diduga sebagai pemicu dari kerusuhan ini.

Pemerintah Myanmar sebelumnya sudah menerapkan status darurat pada Jumat 22 Maret lalu, di wilayah Meikhtila yang sudah dilanda kerusuhan. Status darurat ini dikeluarkan setelah adanya ancaman terhadap jurnalis yang bertugas di wilayah kerusuhan.

Tetapi meskipun prajurit Myanmar sudah diturunkan untuk meredakan ketegangan, aksi kekerasan masih terus berlanjut. Kelompok ekstrimis Myanmar bahkan membakar beberapa rumah milik warga. Aksi kerusuhan juga mulai menyebar ke wilayah selatan menuju Ibu Kota Myanmar, Naypyitaw.

Seorang warga Muslim di Kota Tatkone mengatakan, sekelompok orang sebanyak 20 jiwa merusak sebuah masjid dan melemparinya dengan batu pada Senin 24 Maret malam waktu setempat. Mereka juga menghancurkan jendela dari masjid, sebelum akhirnya prajurit Myanmar melepaskan tembakan untuk membubarkan pelaku pengrusakan.

Sehari sebelumnya, sekelompok massa juga membakar sebuah masjid dan 50 rumah lainnya di Kota Yamethin. Sementara sebuah masjid dan beberapa bangunan lainnya juga dilaporkan hancur akibat amukan massa di Kota Lewei. Tidak diketahui siapa pelaku kekerasan tersebut dan tidak ada bentrokan dilaporkan yang terjadi di ketiga kota itu. (fn/ozc)

Sumber : Dakwatuna
komentar | | Read More...

Mengapa Syeikh Al Buthi dibunuh ?

Penulis : dakwahnusantara on Rabu, 27 Maret 2013 | 13.54

Rabu, 27 Maret 2013

Syaikh Muhammad Sa’id Ramadhan Al Buthi dilahirkan di kampong Gelika pulau Buthan wilayah Kurdistan, Turki tahun 1929, 5 tahun setelah khilafah Utsmani dibubarkan oleh Attaruk. Ayahnya bernama Syaikh Mala Ramadhan Al Buthi, seorang alim, takwa, dan memiliki keluasan ilmu.

Hanya 4 tahun Al Buthi tinggal di kampong kelahirannya. Hingga tahun 1933 ia hijrah dibawa ayahnya ke Suriah, akibat maraknya tindakan pembersihan ulama-ulama Islam oleh Attaturk. Keluarga Al Buthi menetap di kampong ‘Ain Dewar, dekat perbatasan Turki-Suriah. Akhirnya, kampung inilah yang ditulis di akte lahir Al Buthi dan adik-adiknya.
Al Buthi mengenyam pendidikan hingga Doktor di Al Azhar. Lulus dari Sekolah Agama Islam kesohor Ma’had At Taujih Al Islami di Damaskus yang dipimpin oleh Syaikh Hasan Habannakah Al Maidani. Kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Syariah Universitas Al Azhar tahun 1953 dan berhasil meraih gelar ‘Alamiyah (Syaikh) tahun 1955.
Setelah itu kembali ke kota Homs tahun 1958 dan menetap hingga 1961, menjadi guru di beberapa Sekolah Islam, hingga ditunjuk menjadi dosen pembantu di Fakultas Syariah Universitas Damaskus. Kemudian Al Buthi dikirim untuk mengambil program Doktor dan meraihnya tahun 1965. Tak lama kemudian ia ditunjuk menjadi dosen penuh di fakultas Syariah, hingga menjadi Dekan.
Al Buthi memiliki banyak karya ilmiah. Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Termasuk bahasa Indonesia. Salah satunya yang masyhur: Sirah Nabawiyah.
Al Buthi dan Hafizh Al Assad 
Sepulangnya dari menimba ilmu di Al Azhar, Syaikh Al Buthi bekerja menjadi guru PNS di sekolah-sekolah milik pemerintah. Setelah itu diangkat menjadi dosen resmi di Universitas Damaskus.
Ketika Hafizh Al Assad berkuasa tahun 1970, artinya jarak antara Al Buthi lulus dari Al Azhar dan Hafizh Al Assad berkuasa sekitar 16 tahun. Hubungan Al Assad dengan Al Buthi tentu belum terjalin. Al Buthi seorang dosen, sedangkan Al Assad menjadi Presiden Suriah.
Hingga pada tanggal 16 Juni 1979, terjadi peristiwa “pembantaian Sekolah Altileri Darat di Aleppo (300 km dari Damaskus)”. Sekolah militer tersebut terletak di wilayah Romusa dekat kota Aleppo sebelah utara Suriah. Pembantaian dilakukan oleh Kapten Ibrahim Yusuf, perwira di bagian Bintal sekolah Altileri dibantu oleh Front Tempur jamaah Ikhwanul Muslimin, sebagai aksi pembalasan atas tindakan represif rezim yang salah satu komandannya adalah Hafizh Al Assad. Peristiwa tersebut menewaskan 32 Taruna dan 54 luka-luka.
Usai peristiwa tersebut, kementrian Informasi meminta Syaikh Muhammad Ramadhan Al Buthi untuk mengeluarkan fatwa syariah tentang pembantaian. Al Buthi meresponsnya dengan mengungkapkan dalil-dalil syariat yang mengharamkan aksi pembantaian.
Tak lama berselang, kesempatan Al Buthi menuju jalan istana terbuka. Tak disangka, setelah tampil di media hubungan Al Buthi dengan Hafizh Al Assad terbuka. Hingga pada tahuna 1982, Kementrian Wakaf Suriah (Kemenag) yang diwakili menterinya bernama Muhammad Al Khathib mengundang Al Buthi untuk menjadi pembicara tunggal dalam acara Festival Menyambut Abad 15 H. 
Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Hafizh Al Assad. Al Buthi memanfaatkannya untuk menyampaikan nasihat dan doa bagi Hafizh Al Assad.
Hubungan Al Buthi dengan Al Assad semakin intens. Bahkan Al Assad suka mengajak Al Buthi ke istana, berdialog hingga berjam-jam (6-7 jam), membicarakan banyak hal. Saya sempat menjadi saksi sejarah, saat 1998 berkunjung ke Suriah menyaksikan Islamic Book Fair di Damaskus ke-14, Al Buthi benar-benar dicintai rakyat dan penguasa. Tentu ada juga yang mengkritisi sikap Al Buthi, salah satunya Syaikh Usamah As Sayyid yang menulis buku bantahan terhadap pemikiran Al Buthi berjudul, “Ar Raddu Al ‘Ilmi ‘Alal Buthi”.
Mengapa Al Buthi Bersikap Manis dengan Rezim Al Assad?
Banyak tuduhan yang terlontar terhadap ‘Allamah Al Buthi. Salah satunya yang menuduh beliau sebagai mucikari, muftin (penebar fitnah), hingga pengawal setia rezim Al Assad. Bagi kita yang hidup jauh dan tidak mengalami –atau malah mencermati prahara dan tekanan politik di era 60an hingga 80-an, maka pasti akan berkesimpulan seperti di atas. Namun jika kita mau sedikit bijak, maka sikap Al Buthi itu sangat sah dan dibenarkan syariat.
Di antara landasan Al Buthi membuka dialog dengan Rezim Al Assad adalah:
1. Hubungan gerakan Islam yang dimotori oleh Ikhwanul Muslimin di pelbagai Negara Arab, tengah berada di titik nadir. Tindakan represif rezim-rezim dunia Arab, dari mulai Maroko hingga Teluk, Mesir hingga Syam tengah marak. Bahkan terbukti, tindakan Hafizh Al Assad yang membumihanguskan provinsi Homs dan membunuh seluruh penduduknya yang mendukung gerakan IM, tercatat sejarah sebagai hubungan kelam antara penguasa dan jamaah IM.
2. Al Buthi memandang, rezim Al Assad dari ayah hingga anaknya Basyar Al Assad, sangat kuat dipengaruhi sekte Syi’ah Rafidhah yang cenderung membumihanguskan Muslim Sunni, seperti yang terjadi di Iran-Iraq. Perlu diperhatikan, Hafizh Al Assad naik tahta seiring dengan maraknya revolusi Khumaini yang puncaknya terjadi tahun 1979. Al Buthi memiliki komitmen, untuk menyelamatkan entitas Muslim Sunni di Suriah.
3. Tindakan represif Al Assad bukan hanya pada gerakan perlawanan secara fisik, namun juga mengarah pada non fisik. Di era Hafizh Al Assad, pengajian-majlis taklim-dan perkumpulan di atas 3 orang bukan hanya tidak diizinkan, tapi akan dijebloskan ke penjara tanpa pengadilan. Jika pun ada, yang berlaku adalah pengadilan militer. Hingga banyak gerakan-gerakan Islam yang memilih jalan dakwah dengan gerakan Sufi, yang berkumpul di masjid dan berdzikir ratusan ribu kali sembari berjingkrak-jingkrak. Saya pernah mengalami itu di salah satu masjid di Manbej, salah satu kabupaten di wilayah Aleppo. Jelas, selain majlis taklim dilarang, maka penerbitan buku-buku Islam dibatasi.
Hasil Nasihat Al Buthi 
Usaha Al Buthi untuk menasihati penguasa berbuah di tataran nyata. Tentu dengan pengorbanan tak sedikit, salah satunya, Al Buthi dituduh tutup mata dengan tindakan Al Assad. Di antara hasilnya adalah:
1. Al Buthi pernah diundang selama 7 jam, berdialog dengan Hafizh Al Assad. Al Buthi lebih banyak menyimak curhatan Al Assad, hingga akhirnya Al Buthi menyarankan Hafizh Al Assad untuk membebaskan tokoh-tokoh dan tawanan politik dari Jamaah Ikhwanul Muslimin. Rentang beberapa minggu kemudian, para tapol IM dibebaskan.
2. Saya memprediksi, kesediaan Al Assad untuk membuka Suriah bagi para pengungsi Palestina setelah peristiwa Pembantaian Shabra dan Syatila terjadi pada September 1982, di Beirut, Lebanon, yang saat itu diduduki oleh Israel adalah hasil dari nasihat yang diberikan oleh Al Buthi. Bahkan Suriah membuka diri kepada HAMAS untuk membuka satus-satunya kantor Perwakilan HAMAS. (Saat itu, tidak ada satu pun negara Arab yang mau menerima HAMAS untuk membuka markas di luar Palestina – redaksi)
3. Penerbitan buku-buku Islam Sunni termasuk Al Qur’an, sangat digalakkan. Bahkan saat saya mengunjungi toko-toko buku di Suriah, penerbit-penerbit Suriah sukses menjadi penerbit-penerbit buku Islam terkemuka hingga di Mesir. Beberapa penerbit di Mesir, malah justru dimiliki orang-orang Suriah.
Termasuk maraknya majlis-majlis taklim di Damaskus yang didukung penguasa Al Assad, semisal: Kajian Hadits Bukhari oleh Syaikh Musthafa Dib Al Bugha, Kajian Fiqh dan Syariah oleh Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Kajian Sirah Nabawiyah oleh Al Buthi, hingga kajian dan Kuliah Singkat di Mujamma’ Abun Nur Al Islamy yang dipimpin oleh Syaikh Kaftaro. Dimana kurang lebih ada 25 orang mahasiswa/i Indonesia yang turut menikmati pendidikan di sekolah-sekolah tersebut.
4. Hafizh Al Assad sebelum wafatnya, mengundang Al Buthi ke kediamannya. Ia berpesan agar saat wafat, Al Buthi sukahati menjadi imam. Al Buthi pun menunaikan pesan Al Assad. Hingga peran ini, banyak yang berpendapat, Hafizh Al Assad telah melunak dari paham Syi’ah Rafidhah-nya. Dan terbukti, dukungan Suriah terhadap Libanon melawan Israel semakin menguat.
Al Buthi dan Basyar Al Assad
Hubungan manis Al Buthi dengan rezim Al Assad, berlanjut hingga kekuasaan Suriah berpindah kepada Basyar Al Assad. Singkat kata, hingga menjelang demonstrasi yang mengakibatkan revolusi dan perlawanan senjata, Al Buthi telah menjalankan fungsinya sebagai penasihat utama rezim Al Assad.
Al Buthi bersama rombongan ulama Sunni, mendatangi Al Assad dan menuntut beberapa hal:
1. Al Assad membuka diri bagi tuntutan reformasi. Hal ini disanggupi Al Assad dengan melakukan perubahan birokrasi, mengubah menteri di 6 kementrian, dan memecat Perdana Menteri.
2. Al Assad diminta untuk tidak menggunakan tindakan represif. Al Assad menyanggupi, asalkan demonstrasi anti dirinya dihentikan.
Namun mengapa Al Assad mengajukan sebuah dokumen kepada Al Buthi, bahwa pihak demonstran telah disusupi anasir-anasir Wahabi yang didukung oleh Saudi Arabia, yang justru didukung oleh AS-Barat. Di sini kembali harus bijak dalam bersikap. Dalam benak Al Buthi, kesatuan rakyat Suriah lebih diutamakan. Maka dalam pelbagai khutbah Jumat, Al Buthi menyerukan persatuan dan kesatuan itu. Al Buthi ingin memahamkan kepada semua elemen termasuk jamaah Ikhwanul Muslimin, di awal-awal demonstrasi untuk menahan diri. Karena demonstrasi dan revolusi sudah ditunggangi. Tak ada yang mengambil manfaat dari kisruh Suriah, kecuali Israel. Bahkan di salah satu khutbahnya, Al Buthi mengungkapkan hadits shahih tentang keharusan taat kepada pemimpin (amir), terlepas pemimpin itu baik atau jahat, saking pentingnya persatuan dan kesatuan serta stabilitas.
Hadits-hadits yang disampaikan Al Buthi, adalah hadits-hadits yang digunakan oleh rezim Al Sa’ud di Saudi Arabia, rezim Al Nihyan di UAE, atau Al Khalifah di Qatar, dan lain-lain. Sebaiknya kita tengok tanggal dan waktu kapan Al Buthi menyampaikan khutbah, selain kita pun harus mendengar khutbah tersebut harus utuh, tidak sepotong-sepotong.
Mengapa Al Buthi Dibunuh?
Peristiwa di Masjid Al Iman, tempat pengajian Al Buthi kemarin (22/3/13) sangat tidak masuk akal. Hal ini berdasarkan alasan-alasan berikut:
1. Sejak lama, Al Buthi dikelilingi pengawal dari militer Al Assad. Kemanapun Al Buthi pergi, maka puluhan pengawal dan intel, memenuhi setiap langkah Al Buthi. Al Assad frustasi dengan semakin banyaknya pejabat-pejabat (termasuk Menhan) yang membelot ke pejuang Suriah. Al Buthi dikhawatirkan membelot. Bahkan saksi mata mengatakan, bahwa masjid sudah dikepung dari empat penjuru.
2. Melihat TKP, ledakan bom dilakukan jauh dari area masjid. Sedangkan di masjid, yang terjadi bukan ledakan tapi penembakan dan pembantaian. Pihak intelejen Al Assad, langsung datang melakukan pembersihan dan mengangkut seluruh mayat -termasuk korban jamaah yang terluka- ke tempat yang Al Assad dan intelejen yang mengetahuinya.
3. Dari sejak perjuangan melawan Al Assad digelorakan, Front Pembebasan Suriah sudah bersepakat tidak menyerang ulama-masjid-tempat ibadat- bahkan para pejuang memiliki etika untuk tidak melakukan serangan kecuali setelah pukul 10 malam hari.
Pertanyaannya, mengapa Al Buthi dibunuh? Menarik analisa Samir Muhsin, seorang pemerhati pergerakan Islam yang mengemukakan alasan-alasan dibunuh:
1. Al Buthi adalah khaatimus sirri (penutup rahasia), pemegang kartu truf rezim Al Assad. Karena Al Buthi lama menjadi nasihat Hafizh Al Assad. Ketika Al Buthi membelot, maka Al Assad khawatir segala aib dirinya terbongkar. Termasuk membongkar pelbagai kebijakan Al Assad yang berdamai dengan Israel, risywah, korupsi, dan pembantaian.
2. Al Buthi paham betul tokoh-tokoh yang berbaju ulama, tapi memiliki rencana busuk untuk menghancurkan kaum Sunni di Syam.
3. Al Buthi dijadikan alat oleh Al Assad untuk meraih simpati dari kalangan Sunni, untuk digunakan sebagai propaganda memecah belah kesatuan Front Pembebasan Suriah yang semakin hari semakin banyak menuai sukses.
4. Al Buthi dijadikan “maf’ul bih” dan “maf’ul liajlih” maksudnya: sinyal bahwa siapapun yang melawan Al Assad akan dibantai, termasuk orang terdekat sekalipun.
5. Al Assad melempar 2 burung dengan 1 batu. Maksudnya, mengorbankan Al Buthi agar rakyat Suriah -terutama Sunni- antipati terhadap para pejuang Front Pembebasan Suriah.
 
Kesimpulan
Saya yang sempat beberapa kali menghadiri taklim beliau, sangat yakin akan ketulusan, keikhlasan, dan muruah yang dimiliki Syaikh Al Buthi. Bahkan saya mendengar, Al Buthi tidak mengambil royalty dari buku-buku yang diterbitkan. Selain berwasiat untuk menginfakkannya di jalan Allah. Termasuk buku-buku yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Sebagai orang yang dekat dengan kekuasaan, Al Buthi jauh dari kata borju atau memperkaya diri. Hal ini dilatarbelakangi oleh keadaan beliau sejak kecil hidup susah.
Adapun sikap beliau yang mendukung penguasa, bagi saya sangat lumrah dan masuk akal:
1. Beliau adalah salah satu saksi sejarah atas tindakan represif Attaturk di Turki yang membantai para ulama, menghancurkan masjid, memupus B. Arab. Hingga ia dan seluruh keluarganya memilih berhijrah ke Suriah. Pengalaman pahit tindakan bengis penguasa ini, tak akan bisa dihapus. Maka sikap beliau yang memilih loyal kepada pemerintah, dipahami sebagai “dakwah” untuk menjaga generasi muda Islam dan alim ulama dari pembantaian rezim Al Assad.
2. Beliau memiliki alasan yang didukung Al Qur’an dan Sunnah tentang kewajiban taat kepada pemimpin, karena beliau melihat dan merasakan, hampir tak ada pemimpin Arab yang peduli terhadap Islam selain Raja Faisal. Seluruh pemimpin Negara Arab adalah pemimpin dictator. Ingat, Al Buthi hidup di 5 generasi. Mulai generasi Raja Faruq di Mesir hingga Muursi. Dari generasi Syah Iran-Khumaeni-hingga Ahmadinejad. Beliau paham betul, kepedihan dari praktik zhalim penguasa terhadap para ulama dan aktivis gerakan Islam di seluruh negeri Arab. Oleh karena itu, beliau masuk ke dalam lingkaran kekuasaan dalam rangka menasihati, tidak lebih.
3. Sebagai alim dan mujtahid, saya meyakini, apa yang beliau lakukan dengan mendukung rezim penguasa adalah bagian dari ijtihad. Jika salah mendapatkan 1 pahala, dan jika benar mendapatkan dua pahala. Saya yakin beliau adalah sosok terbaik. Bila ada kekurangan, saya meyakini kekurangan atau khilaf adalah hal yang lumrah dari manusia. Namun kekurangan yang sedikit, tidak boleh membuat kita mencaci maki. Terlebih yang mencaci maki hanyalah bau kencur yang tak memiliki karya, amal shalih, hingga pengalaman hidup setinggi beliau.
Wallahu A’lam
 
 
sumber : Islamedia
 
komentar | | Read More...

"Curahan Hati" Syeikh Al Buthy yang Mengharukan

Tidak seperti biasanya, tahun-tahun lalu pada awal bulan Desember hujan sudah mengguyur kota Damaskus, musim dingin sudah sangat terasa, puncak-puncak gunung sudah terlihat putih dengan salju, jalan-jalan lembab, basah, suasana taman begitu indah, meskipun terasa dingin menusuk sampai ke sum-sum.

Namun tahun ini (2012, red) tidak demikian, berbeda. Sudah beberapa hari memasuki bulan Desember, tapi matahari masih melotot panas, tidak ada hujan, bahkan awan-awan hitam pembawa hujan yang datang dari arah Turki serta-merta bubar ketika sampai di atas langit Damaskus.

Fenomena menyakitkan itu merambas ke semua lini kehidupan, sampai sayur-sayuran yang ditanam di daerah subur Ghutah terpaksa diairi dengan air laut. Dua minggu lalu Kementrian Auqaf yang membawahi seluruh masjid di Syria menganjurkan semua masyarakat untuk melaksanakan shalat Istisqa di masjid masing-masing, dan insya Allah Jumat ini serentak diseluruh Syria melakukan salat Istisqa.

Negeri Syam (Sebutan untuk Syria, Palestina,Lebanon dan Jordan zaman dulu, tapi sekarang sebutan ini hanya khusus untuk Damaskus), sebuah negeri yang didoakan oleh Rasulullah ,”Allahumma bariklana fi Syamina haza,(Ya Allah berkahilah negeri Syam kami ini)” tiga kali beliau mengatakan itu, dan terakhir beliau mengatakan,”Wafi Yamanina (dan Negeri Yaman kami juga)”, sejak dahulu Syam banyak sekali memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki negeri manapun di muka bumi, dan semoga kebaikan ini akan selalu terlimpahkan kepada negeri ini sampai akhir zaman. Ulama dan pemimpinnya yang bisa membuat hati kita terasa “dingin”, semoga selalu tercurahkan kepada negeri akhir zaman ini.

Tidak ada hujan sudah memasuki bulan Desember merupakan musibah besar, yang membuat para pemimpin negeri itu berpikir keras, mulai dari presiden sampai ke ustad-ustad di musalla kecil di kampung-kampung. Prof.Dr.Muhammad Saed Ramadhan Buty, salah satu ulama kharismatik yang juga ketua ulama Syria, beliau adalah diantara ulama yang menjadi penyetir kehidupan sosial masyarakat di Syira. Siapa yang tidak kenal kepribadian yang begitu mempesonakan itu, kalau waktu ta’ziah wafatnya syeikh Abul Hasan al Kurdy di masjid besar Bani Umayyah syeikh Naiem Araksusy mengatakan, “Ustad saya ini, adalah gambaran tabi’in yang berjalan di abad dua satu,” mungkin kata-kata itu juga sangat tepat disematkan kepada syeikh kita ini, syeikh Al Buty.

Senin malam, beberapa hari yang lalu, seperti biasa kami menghadiri pengajian “Tarikh Tasyri Islamy” di jami Al Iman bersama syeikh Buty yang dihadiri ratusan jamaah dari semua kalangan. 
 
Tapi hari ini pelajaran tidak seperti biasa, beliau menceritakan sedikit tentang ujian yang dialami Imam Ahmad bin Hambal demi mempertahankan kebenaran yang diyakininya, bahwa Qur'an itu kalam Allah, dan kalam itu sifatNya, jadi bukan makhluk, gara-gara keyakinan itu beliau harus mengalami penyiksaan luar biasa. 
 
Setelah itu syeikh Buty mengatakan, “Cukup di sini dulu pelajarannya, malam ini saya ingin “curhat” sama kalian, saya sudah beristikharah untuk ini, dan saya akan mengatakannya kepada kalian semua, demi Allah saya mengatakan ini semua bukan karena saya dengki atau iri kepada siapapun, tetapi semua ini saya katakan karena rasa cinta saya kepada negeri ini, kepada pemimpin negeri ini, dan kepada kalian semua rakyat di negeri ini, demi Allah dalam hidup ini saya tidak pernah dengki kepada siapapun Alhamdulillah, setiap saya melihat ada seorang muslim yang tidak berjalan pada jalan yang digariskan agama, batin saya menangis dan saya selalu mendoakan dia, dan kalau saya melihat sebaliknya hati saya senang dan saya juga mendoakan dia semoga selalu istiqamah, demi Allah saya tidak rela kalau ada diantara umat Islam itu yang dibakar api neraka!!” kata-kata itu terucap dengan terbata-bata, air mata menetes jelas di pipi beliau yang lahir setahun setelah sumpah pemuda Indonesia dideklarasikan, diiringi isak tangis jamaah.

Ada beberapa hal yang menjadi stressing-point “curhat” beliau malam itu, dan menurut beliau itulah sebab kenapa Allah “mengobrak-abrik” awan hujan dari langit Turki ketika tiba di atas kota Damascus.

Pertama: Pemerintah mengeluarkan Kepres bahwa mahasiswi dan guru-guru dilarang memakai cadar di kelas pada saat terjadinya proses belajar mengajar dan di ruang ujian, dan Kepres ini tidak dipermasalahkan oleh ulama-ulama, bahkan syeikh Buty mendukung hal ini, karena belajar adalah salah satu dispensasi yang membolehkan wanita membuka wajahnya di depan laki-laki, menurut pendapat ulama yang mewajibkan wanita menutup wajah. 
 
Tetapi Kepres ini disalahgunakan oleh Kementrian Pendidikan Syria yang diisi oleh orang-orang sekuler, dengan memecat seribu lebih pegawai di wilayah departemennya dan guru-guru dari sekolah-sekolah, dengan alasan mereka memakai cadar. Beliau mengatakan, “Tidak mungkin ada guru yang memakai cadar waktu mengajar, apalagi yang diajar itu cewek semua, kalau ada itu orang “gila”!. Ini adalah sebuah kezaliman, wanita-wanita yang kehilangan pekerjaannya itu terzalimi, doa orang terzalimi tidak akan ditolak oleh Allah, bayangkan kalau seribu wanita shalihah itu bangun tengah malam dan berdoa, apa yang akan terjadi!!!Takutlah kalian kepada Allah wahai manusia!! Kembalikan wanita-wanita itu ke pekerjaan mereka!”.

Kedua: Ada sebuah sinetron serial di televisi yang menentang Qur'an, ada adegan dalam percakapan dalam sinetron lokal itu yang mengatakan Qur'an itu buku lama, tidak pantas lagi dipakai hari ini. Beliau mengatakan, “Wallahi, sinetron ini mengajak perang sama Allah, kitab Allah dihina seperti itu, saya menganjurkan kepada semua artis, sutradara, produser serta semua pihak yang berkaitan dengan itu agar bertaubat, dan menarik kembali statemen yang diucapkannya itu. Demi Allah mereka itu semua saudara-saudara kita, saya mencintai mereka semua, makanya saya katakan ini, bukan karena saya dengki atau iri, tidak sama sekali, tapi ini semua bukti cinta saya kepada mereka semua”.

Ketiga: Seruan Kementrian Awqaf (Kementrian Agama) untuk salat Istisqa di masjid masing-masing. Kemudian beliau membacakan bab salat Istisqa dari kitab “Umdat Salik”, bagaimana tata cara melakukan salat Istisqa. Salat Istisqa adalah salat minta hujan, salat dua rakaat dan dua khutbah seperti khutbah jumat, hanya saja ada beberapa hal lain yang harus dilakukan sebelumnya, yaitu seluruh masyarakat berpuasa selama tiga hari sebelum salat itu dilaksanakan, dalam tempo tiga hari itu semua masyarakat dari presiden sampai anak-anak yang baru baligh agar bertaubat dan mengembalikan hak-hak orang lain yang diambilnya. 
 
Tepat pada hari ketiga, semua masyarakat keluar ke tanah lapang atau tempat lain yang bisa untuk berkumpul semua orang, semua berpakain yang tidak mewah, anak-anak kecil, orang-orang tua, wanita-wanita berhaid sekalipun agar hadir, dan hewan-hewan ternak juga dibawa, bahkan masyarakat non-muslim juga boleh ikut, karena semuanya adalah korban karena tidak ada hujan, begitulah tata cara salat Istisqa. 
 
Tindakan Kementrian Auqaf sangat tepat, tetapi salah kalau mewajibkan setiap masjid selepas jumatan untuk salat Istisqa, beliau mengatakan, “Tindakan Kementrian Auqaf benar, tetapi caranya salah, yang hadir jumatan mah orang-orang yang ingat Tuhan, sedangkan orang-orang yang kita harap mereka bertaubat dan mengembalikan hak-hak orang mana pernah ke masjid! Kalau mau melakukan salat Istisqa, lakukan yang benar, sesuai ketentuan dan tuntunan agama, jangan suka hati kita. Ok saja kalau tidak mau melakukan seperti mazhab Syafii yang saya bacakan barusan, silahkan anda lakukan berdasarkan mazhab Hanafi, yang tidak mewajibkan salat dua raakaat, tetapi cukup khutbah saja dan kemudian berdoa sama-sama, tetapi tata cara lain sama semua seperti pendapat ulama mazhab Syafii. 
 
Kalau begini caranya hanya akan manjadi bahan olok-olokan “mereka”, karena sudah salat Istisqa tetapi tidak turun hujan, “mereka” akan mengatakan “Alah, sudah ku bilang nggak ada hujan karena lapisan ozon menipis, karena ini lah, karena itu.., lihat saja itu ulama-ulama sudah pada salat Istisqa, tapi tetap saja hujan tidak turun!”. Dulu pada masa pemerintahan Presiden Hafez Asad pernah terjadi hal ini, dia menyerukan untuk salat Istisqa, dan berdasarkan tuntunan Rasul, kalian ingatkan itu, semua masyarakat berkumpul di masjid Bani Umayyah, lebih satu juta orang berkumpul, saat itu wali besar syeikh kita syeikh Hibal berdoa, dan kalian lihat kan, tiga hari kemudian hujan turun dengan deras dan bahkan turun salju beberapa hari kemudian! Pada malam duapuluh tujuh ramadhan Presiden Hafez Asad menyerukan kepada Menteri Penerangan untuk memutar kembali video salat Istisqa itu di stasiun televisi Syria, dan televisi menyiarkan video itu pada malam tersebut pada waktu salat Isya, langsung Presiden menelpon Mentri penerangan agar menyiarkannya setelah taraweh biar semua rakyat melihat, dan Alhamdulillah beberapa hari kemudia hujan mengguyur Damaskus! kalian ingat kan semua itu!”

Beliau menjelaskan tiga hal tersebut dalam “curhat”nya, tiga hal yang mengganjal hati beliau, kritikan kepada pemerintah yang tidak seharusnya diutarakan di depan umum, tapi tak tertahankan lagi, tidak semua orang berani berbuat demikian, bisa-bisa setelah bicara begitu pindah tempat tidur, dari rumah ke penjara bawah tanah, tapi beliau sudah pasrah, yang penting kebenaran sudah disampaikan, dan beliau mengatakan kalimat terakhir sebelum menutup pengajian dengan doa, “Saya menjamin, dan saya bukan orang yang tahu apa yang akan terjadi satu detik ke depan, tapi saya menjamin kalau hal yang saya katakan tadi kita laksanakan, hujan akan mengguyur Damaskus, Insya Allah”. Salah satu petikan doa beliau malam itu, “ Ya Allah, janganlah Engkau menyiksa bayi-bayi dalam susuan ibunya karena kesalahan kami, janganlah Engkau biarkan hewan-hewan ternak mati karena perbuatan kami….”.

Dalam Qur'an surat Nuh Allah berfirman melewati lisan nabi Nuh, “Minta ampun lah kalian kepada Tuhan kalian, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, maka dia akan mencurahkan kepada kalian hujan dari langit dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untuk kamu kebun-kebun dan mengadakan untuk kamu pula (di dalamnya) sungai-sungai”. Ayat ini menjelaskan bahwa siapa yang ingin hujan, ingin kaya dan ingin punya anak agar dia banyak-banyak minta ampun kepada Allah (istighfar).

Maksiat kapada Allah adalah sumber musibah dan mala petaka, dan Taubat serta kembali kepada Allah adalah solusinya. Beberapa hal yang disebut syeikh Buty yang merupakan sumber musibah tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan “maksiat” yang dilakukan penduduk negeri kita, maka jangan heran kalau seakan-akan bumi dan langit memusuhi kita, gempa, gunung meletus, banjir dan seterusnya adalah buktinya. Wakil-wakil rakyat yang menjadi pemimpin “mengkhianati” rakyat dengan sengaja dan “tidak” sengaja, masyarakat yang “membudidayakan” lokalisasi dan perzinaan, pelajar yang mentuhankan akal, pembunuhan, kecurangan, dan seabrek maksiat yang disebutkan Imam Ibnu Hajar Haitami dalam buku beliau “Al Zawajir” sudah dikerjakan, just wait and see, janji Tuhan akan segera terjadi.

Dari “curhatan” syeikh Buty, ada dua hal yang ingin kami sampaikan, pertama kepada generasi muda, khususnya yang belajar di negeri-negeri para nabi,

- Agar “meng-indonesiakan” dulu ilmu yang dibawa dari Arab, sebelum ditransferkan kepada masyarakat Indonesia.

- Ajaran, dan akhlak yang diajarkan ulama-ulama di Arab jangan dipisah-pisah, jangan hanya mengambil ajaran dan ilmunya saja, tetapi akhlaknya ditinggal. Karena dengan cara itu misi “penyelamatan” tidak akan sukses.

- Ingat, diantara dua ratus juta penduduk Indonesia, kamu yang terpilih menjadi wakil untuk memperbaiki yang harus diperbaiki di negeri ini.

- Dunia memang penting, tapi akhirat juga bukan hal yang boleh dicueki, mengumpulkan harta di tangan memang “wajib” dalam Islam, sehingga kita bisa mengelurakan zakat dan bisa naik haji, tetapi mengumpulkan harta dalam hati “haram” hukumnya.

- Sejak awal Negara Islam Madinah berdiri, Rasulullah menjadikan masjid dengan segala kekurangannya sebagai Islamic Centre, itu tugas utama hari ini, mengembalikan peran masjid sebagai Islamic Centre, bukan hanya sekedar tempat salat Jumat dan salat Jenazah.

Kedua, untuk para masyarakat, yang meliputi pemimpin sampai anak yang baru baligh, hanya ada satu jalan keluar dari semua krisis yang kita alami saat ini, yaitu taubat dan minta ampun kepada Allah, “mushalahah maállah wa shidqul ubudiyyah lahu...”. Wallahu a’lam. 
 
 
sumber : Islamedia
 
komentar | | Read More...

Tolak RUU Ormas, HTI Kunjungi Fraksi PKS

Rancangan undang - undang tentang organisasi kemasyarakatan yang digulirkan pemerintah banyak mendapat tentangan, karena RUU tersebut dinilai akan melahirkan rezim yang represif.
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Ormas Islam yang menentang RUU Ormas tersebut mengunjungi Fraksi PKS dikantornya digedung parlemen senayan, jakarta Selasa (26/3/2013) kemarin, untuk menyatakan sikap menolak RUU Ormas itu .
Delegasi diterima langsung oleh anggota Pansus RUU Ormas dari Fraksi PKS Indra dan Pimpinan Fraksi PKS Abdul Hakim. 
Sedangkan delegasi dari HTI dan ormas Islam yang hadir, diantaranya Rahmat Kurnia (Ketua DPP HTI), Rokhmat S Labib (DPP HTI), Wahyudi al Maroky (Lajnah Fa’liyah DPP HTI), Budi Darmawan (Lajnah Fa’liyah DPP HTI), Reza (DPP HTI), Muhammad Mufti (Ketua Syarikat Islam Indonesia), Zulkifli dan Sabili Raun (al-Ittihadiyah), dan Helmi al-Djufri dan Musolin (PB PII).



komentar | | Read More...

Habib Rizieq Nasehati Kelompok yang Menghina Syeikh Al Buthy

Penulis : dakwahnusantara on Senin, 25 Maret 2013 | 17.45

Senin, 25 Maret 2013

Soal al-Buthi tidak bergabung dengan Mujahidin Suriah, dia punya alasan : pertama, usia yang sudah lanjut. Kedua, dia sibuk habiskan usia buat ilmu, belajar dan mengajar serta mengarang kitab. Ketiga, Mujahidin masih bergabung dengan barisan kafir dan liberal. Keempat, al-Buthi bukan satu-satunya ulama Aswaja Suriah yang tidak bergabung dengan Mujahidin. Kelima, dia ulama berhak ijtihad.

Kami FPI membela Mujahidin Suriah melawan Basyar al-Asad yang zolim, tapi kami tetap harus jaga akhlaq terhadap ulama Aswaja Suriah yang tidak gabung dengan Mujahidin. Itu persoalan ijtihad politik, mereka lebih tahu situasi negeri mereka daripada kita.

Siapapun pelaku bom bunuh diri yang menggugurkan al-Buthi dan 23 muridnya di dalam masjid dan apa pun alasannya, maka tidak bisa dibenarkan. Andaikata Mujahidin Suriah yang lakukan itu, maka mereka yang salah jalan, bukan al-Buthi. Semoga pelakunya bukan dari kalangan Mujahidin. Camkan!

Jaga sikap ya akhii, di sini al-Buthi punya banyak murid dan pengikut. Jangan lagi undang polemik dan perpecahan !!! Wallaahul musta'aan.

sumber islamedia
komentar | | Read More...

Tolak Tukar Kaus dengan Israel, Ronaldo: Ini Bumi Palestina

Di akhir pertandingan kualifikasi Piala Dunia Grup F antara Portugal dan Israel, Cristiano Ronaldo menolak bertukar kostum dengan pemain Israel. 

Menurut laporan Shabestan, wartawan televisi Aljazeera sempat bertanya kepada Ronaldo, Anda saat ini berada di tanah Israel atau Palestina? Bintang dunia asal Portugal ini menjawab, "Saya berada di bumi Palestina." 

Di akhir pertandingan, pemain Israel mendekati Ronaldo untuk bertukar kostum, namun ia tidak mengindahkan pemain Israel tersebut. Seperti diberitakan, Portugal bertanding melawan Israel pada hari Jumat (22/3) di pertandingan kualifikasi Piala Dunia Grup F. 

Seperti diberitakan oleh Antara, Portugal bangkit dari ketertertinggalan 1-3 untuk menyamakan kedudukan pada masa tambahan waktu saat melawan Israel, pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia Grup F Jumat, hasil yang membuat kedua tim memiliki peluang sama untuk lolos.

sumber :   Republika Online


komentar | | Read More...

FPKS Tolak Azas Tunggal Pancasila di RUU Ormas

Penulis : dakwahnusantara on Jumat, 22 Maret 2013 | 17.15

Jumat, 22 Maret 2013

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) menolak azas tunggal Pancasila dalam RUU Ormas. FPKS juga menolak adanya hak subjektif dari pemerintah untuk membubarkan ormas.

"Terkait persoalan azas, FPKS konsisten untuk menegakkan konstitusi, pasal 28 UUD'45. Kita terkait dengan norma kebebasan berserikat, berkumpul, dan berpendapat. Azas tunggal tidak sesuai dengan konstitusi kita dan tidak sejalan dengan semangat reformasi," jelas anggota FPKS Indra dalam keterangannya, Selasa (19/3/2013).

RUU Ormas masih terus dibahas di fraksi. Indra menjelaskan, negara harus menjamin ormas untuk menentukan azasnya sesuai dengan ciri dan kekhasan organisasinya.

"Yang penting azas tersebut tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD'45. Hal ini sesuai dengan keputusan Sidang Istimewa MPR Tahun 1998 yang mencabut azas tunggal dan juga sesui dengan UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang menegaskan bahwa Pancasila merupaka azas negara, serta sejalan dengan UU Parpol yang meniadakan azas tunggal," urainya.

Oleh karena itu FPKS juga konsisten bahwa Pancasila diposisikan sebagai azas negara, sedangkan kan ormas mengunakan azas yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD'45.

"Kami juga tetap menolak pengehentian sementara menjadi kewenangan subjektif pemerintah. Penghentian kegiatan sama saja menghilangkan esensi keberadaan ormas. Karena esensi keberadaan ormas adalah berkegiatan. Jadi cuma berubah istilahnya saja. Oleh karena FPKS tetap menolak klausul sanksi penghentian kegiatan yang hanya menjadi kewenangan sepihak pemerintah tersebut," tuntasnya.

"FPKS tetap menginginkan agar penghentian sementara menjadi kewenangan pengadilan. Sikap yang kami ambil ini merupakan sikap yang didasari argumen yang kuat. FPKS memandang kewenangan subjektif pemerintah dalam menghentikan kegiatan ormas bertendensi atau berpotensi represif," tegasnya.


sumber :  detik.com


komentar | | Read More...

PKS: Wajar Jika Rakyat Ingin Kudeta SBY

Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq menilai, isu kudeta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena ketidakpuasan masyarakat sipil atas kinerja pemerintahan SBY.

"Saya lihat sangat wajar atas kekuatiran dan kecemasan SBY terhadap isu kudeta tanggal 25 Maret 2013," kata Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (22/3).

Sebab, katanya, hasil survei menunjukkan turunnya kredibilitas, popularitas pemerintahan, termasuk SBY sendiri dan ini menunjukkan tingkat ketidakpuasan di masyarakat.

Disamping itu, atas ketidakpuasan itu, maka bertambah dan menguatnya kelompok-kelompok kritis di masyarakat, baik dari unsur masyarakat sipil, purnawirawan dan mahasiswa.

"Dan mereka tak akan diam, bekerja dan bergerak dan salah satunya isu kudeta," kata politisi PKS itu.

Ia berharap, sikap kritis masyarakat sipil itu sebaiknya jangan disikapi terlalu berlebihan.

"Penyikapannya juga jangan terlalu berlebihan sehingga justru malah jadi bumerang bagi pemerintahan dan SBY sendiri," kata dia.

Ia menilai, isu kudeta yang dicemaskan SBY adalah berbentuk kudeta simbolik, bukan berbentuk fisik. 

"Sebenarnya isu kudeta tanggal 25 Maret 2013, apakah diartikan harfiah/fisik atau hanya simbolik. Kalau saya lebih melihat pada arti simbolik bahwa mereka ingin meledakkan kesadaran kolektif bahwa pemerintahan sekarang ini sudah tidak bisa diharapkan. Saya memaknainya begitu, bukan suatu rencana aksi kudeta secara fisik untuk menggulingkan SBY dari posisi presiden," kata Mahfudz Siddiq.


sumber :  http://m.aktual.co/politik/134944pks-wajar-jika-rakyat-ingin-kudeta-sby-
komentar | | Read More...

Orasi Presiden PKS yang Membangkitkan Kesadaran

Saya baru saja menyelesaikan pekerjaan pada Jumat sore itu, ketika sebuah stasiun televisi menyiarkan pergantian presiden PKS secara live dari kantor DPP PKS di Jalan Simatupang, Jakarta Selatan. Jujur, saya menangis ketika menyaksikan orasi yang bergelora itu. Butiran air meleleh dari sudut mata seolah merasakan apa yang meluap-luap dari dada seorang Anis Matta. Merasakan hentakannya, gemuruhnya, dan kegelisahannya.

Bukan hanya saya, selang satu hari selepas orasi yang membiru tersebut, seorang teman yang alumni STAN mengirim BBM bahwa rekan-rekannya yang sudah hampir dua tahun vakum dari kegiatan tarbiyah, juga menangis, merasakan kerinduan yang dalam terhadap barisan kafilah dakwah bernama tarbiyah. Berdasarkan broadcast BBM dan status rekan-rekan di sosial media, saya tahu bahwa bukan satu dua orang yang merasakan hal yang sama, tapi banyak kader yang selama ini telah pasif, terpanggil kembali karena getaran hati mereka menyaksikan orasi sang ustadz yang berapi-api itu.
Saya membayangkan, sore itu ribuan kader PKS dari ujung barat sampai timur Nusantara terisak seraya mengaminkan doa yang dipanjatkan dengan suara bergetar oleh Sang Presiden, “Allahumma iyyaKa na’budu wa iyyaKa nasta’in… duhai Allah, sungguh hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan…”

Dari situ saya melihat, bahwa kasus impor sapi ini justru menumbuhkan kembali semangat kader-kader PKS pada tingkat akar rumput yang selama ini merasakan “futur nasional”. Bahkan ikhwah yang sudah insilakh pun, merasakan kerinduan untuk kembali bergabung dalam barisan dakwah ini. Seorang ikhwah yang tadinya sudah malas tahajjud tiba-tiba termotivasi untuk rajin bermunajat kembali pada sepertiga malam terakhir, merutinkan kembali shalat Dhuha dan meningkatkan kembali tilawah Qur’an. Subhanallah, Allah memberikan isyarat melalui kasus ini, agar macan tidur itu kembali bangun.

Namun sebaliknya kader PKS, selayaknya tidak memposisikan diri sebagai partai yang tidak pernah khilaf. Bagaimanapun kader PKS bukanlah kumpulan malaikat tanpa cela, namun merupakan sekumpulan manusia yang hanya berusaha untuk tetap berbuat baik. Khilaf bisa saja terjadi baik pada kader jundiyah di akar rumput maupun pada level qiyadah. Oleh karena itu taubat nasional yang diserukan oleh Presiden baru PKS adalah langkah yang tepat.
Taubat Nasional ini tampaknya akan mengembalikan ghirah di PKS seperti masa ketika masih bernama Partai Keadilan. Semangat seperti awal mula partai ini dibangun, namun dengan jumlah yang lebih besar. Bayangkan, perpaduan antara semangat PK namun dengan jumlah PKS. Sebuah perpaduan antara ketinggian kualitas dengan kuantitas. Ini mungkin yang dimaksud Anis Matta dengan istilah “membangunkan macan tidur PKS!”, dengan sebuah semangat baru yang menggebu: Tatajafa junubuhum ‘anil madhaji’. Perpaduan yang merupakan faktor pembawa kemenangan.
Ayyuhal ikhwah, marilah bangkit untuk meraih kemenangan dakwah yang kita harapkan itu. Bukankah kemenangan hanya didapat setelah melalui medan pertempuran? Kuatkan rabithah kita, tahajjud dan tafakkur kita. Deraskan kembali air mata seperti dahulu ketika di awal-awal kita bergerak. Ayyuhal ikhwah, ana mencintai antum…

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/02/27564/orasi-presiden-pks-yang-membangkitkan-kesadaran/#axzz2OEYA3Wj8


komentar | | Read More...

Hidayat Nur Wahid: GANTENG Menang, Kader PKS Jangan Takabbur

Kemenangan pasangan Ganteng (Gatot-Tengku Erry) yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pilkada Sumut telah membantah ramalan para pengamat bahwa PKS akan rontok, terjun bebas dan habis gara-gara kasus dugaan suap impor daging sapi. Kendati begitu, kader PKS diminta tidak geer dan takabbur dalam menghadapi Pemilu 2014.

Demikian ditegaskan Ketua Bidang Kebijakan Publik DPP PKS, Hidayat Nur Wahid, mengomentari kemenangan pasangan Ganteng dalam quick count sejumlah lembaga, Kamis (7/3/2013). Hidayat bersyukur, program dan target 4 sehat 5 sempurna berhasil diwujudkan.

“Kader PKS di Jabar dengan no 4 dan Sumut no 5 memenangi Pilgub di dua provinsi itu,” jelasnya.
Hidayat menambahkan, kemenangan pasangan Ganteng telah membantah ramalan hampir seluruh pengamat bahwa dengan peristiwa dugaan suap kasus impor daging sapi, suara PKS bakal rontok, terjun bebas dan habis.

“Ternyata sekali lagi itu hanyalah sebuah pepesan kosong. Sebuah analisis yang hanya benar di tingkat teori mereka saja, tetapi tidak dibenarkan oleh realita politik yang ada di lapangan,” tandas Hidayat yang juga turut terjun langsung dalam kampanye Pilgub Sumut ini.

Ditambahkan Hidayat, PKS bukan hanya tidak habis, tetapi bahkan mampu melakukan konsolidasi maksimal dan kemudian mampu mendapatkan simpati publik dan memenangkan Pilgub di Jabar dan Sumut. Ini juga menunjukkan bahwa rakyat tidak bodoh dan mudah dipengaruhi opini melalui media dalam kasus impor daging sapi.

“Rakyat semakin mandiri dan mereka bisa memilah-milah masalah dan karenanya tetap mempercayakan hak pilih mereka untuk memenangkan kader yang diusung PKS,” tuturnya.

Kendati begitu, lanjut Ketua Fraksi PKS DPR RI ini, ia berharap kemenangan di dua Pilgub ini tidak menjadikan para kader PKS geer, takabbur dan kemudian merasa tidak ada masalah dan karenanya bakal menang di Pemilu 2014.

“Ini tak boleh dipikirkan dan diyakini oleh kader PKS. Tetapi justru harus menjadikannya sebagai bukti bahwa memang rakyat masih mempercayai PKS dan kadernya. Karenanya harus dijadikan sebagai cambuk untuk bekerja lebih giat dan lebih efektif membuktikan bahwa memang mereka pantas dipercaya oleh rakyat,” tegas Hidayat.

Untuk itu, Hidayat meminta kepada Gubernur Jabar dan Sumut terpilih, agar dalam waktu yang cepat setelah mereka dilantik, atau dalam sisa masa jabatan mereka, betul-betul membuktikan bahwa kepercayaan rakyat kepada mereka tidak salah. Caranya, dengan bersungguh-sungguh menghadirkan pemerintahan yang pro rakyat, tidak korup dan betul-betul dekat dengan rakyat. Mereka harus pula sungguh-sungguh membuktikan bahwa kader PKS adalah kader yang tetap menjaga berpolitik yang bersih, peduli dan profesional  yang selama ini menjadi jati diri PKS.

Hidayat juga mengingatkan Gatot Pujo Nugroho dan Ahmad Heryawan untuk segera merangkul seluruh pihak yang kalah dalam pilgub.

“Segera silaturahim dan ajak mereka untuk bersama-sama membangun Jabar dan Sumut. Karena hakikatnya kemenangan ini bukanlah kemenangan cagub yg dipilih tetapi kemenangan rakyat dan kemenangan demokratisasi, yang hendaknya memang perlu melibatkan semuanya untuk membangun Jabar dan Sumut,” tandasnya. (ist)

komentar | | Read More...

Fraksi PKS Tetap Tolak Pemerintah Perpanjang Hak Sewa Tanah untuk Asing

Kabar bahwa Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) tetap berencana merevisi PP 41/1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia masih menyisakan perdebatan.

Salah satu pasal yang santer akan diubah dalam revisi PP ini adalah klausul pemberian hak pakai atas tanah kepada orang asing dari 25 tahun menjadi 70 tahun.

“Walaupun yang akan diubah mungkin adalah masa sewa dari 25 tahun menjadi 70 tahun, tetap saja menimbulkan kekhawatiran. Karena bisa jadi suatu ketika akan merembet ke kepemilikan,” kata Kapoksi V dari Fraksi PKS Sigit Soesiantomo (Jumat, 22/3).

Bahkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR dengan Menpera sebelumnya, Legislator dari Dapil Surabaya-Sidoarjo ini dengan tegas meminta agar perdebatan terkait hal ini dibuka dalam floor dan rapat-rapat di DPR.

Perlu diingat, pada tanggal 25 Maret 2008, MK telah membatalkan pasal 22 dalam UU No 25/2004 tentang penanaman modal. Dimana pasal 22 ini adalah pasal yang memberikan hak untuk memperoleh penguasaan tanah melalui perpanjangan penguasaan tanah (HGU selama 95 tahun, HGB selama 80 tahun, dan HPL selama 70 tahun) kepada pengusaha/penanam modal (baik lokal maupun asing).
Kepemilikan properti bagi warga asing akan menimbulkan dampak negatif termasuk akan semakin sulitnya masyarakat kelas bawah untuk mendapatkan rumah. Perilaku warga berpenghasilan tinggi umumnya memandang properti bukan sebagai tempat tinggal, namun sebagai investasi. Setelah properti dibeli, maka setahun atau dua tahun kemudian dijual lagi dengan harga yang bisa jadi sudah dua kali lipat.
Berlipatnya harga jelas akan berimbas kepada kian berkurangnya kemampuan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membeli properti. Kebijakan ini akan kontra produktif dengan UU PKP dan Rusun yang sudah mengamanahkan pemerintah untuk memberikan kemudahan pada MBR untuk mendapatkan rumah karena itu adalah hak setiap warga Negara.

Selain itu juga dikhawatirkan konversi dari lahan pertanian menjadi lahan properti akan semakin banyak, juga kerusakan lingkungan yang potensial ditimbulkan. Nilai dari semua dampak ini jauh lebih besar dibanding potensi pajak yang akan dihasilkan akibat pemilikan properti warga asing. Di sisi lain, Sigit juga meragukan pendapat yang mengatakan bahwa ditambahnya jangka waktu sewa properti akan mendongkrak investasi dari asing.

Dampak lainnya adalah jika suatu saat terjadi krisis keuangan dan si investor asing kabur dari negara ini, maka hal ini akan menjadi beban bagi pemerintah. Kita masih ingat pada apa yang dikenal dengan krisis Subprime Mortgage di Amerika Serikat.

Penyebab utama dari krisis ini adalah suatu desain produk perbankan di AS yang dikenal dengan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Subprime. KPR yang sangat booming mulai tahun 2001-2005 ini tumbuh sangat cepat. Mencapai angka US$605 miliar pada tahun 2006 atau meningkat lima kali lipat dari tahun 2001.
Sigit justru menyarankan agar Kemenpera lebih baik fokus pada tugas pokoknya yaitu pemberian solusi pemenuhan kebutuhan perumahan rakyat daripada memperlonggar ketentuan pemilikan properti bagi warga asing, mengingat saat ini backlog atau kekurangan pasokan perumahan masih sangat tinggi.
Bahkan, program rumah susun (rusun) dan fasilitas likuiditas pembangunan perumahan (FLPP) yang menjadi unggulan Kemenpera belum signifikan mengurangi backlog perumahan.

RUU Tapera yang sekarang sedang di bahas di DPR juga belum menyentuh hal krusial seperti bagaimana akses bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sektor non formal bisa mendapatkan rumah sederhana yang sehat dan laik huni. Saat ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), backlog perumahan di Indonesia di tahun 2010 sudah mencapai 13,6 juta. Angka ini bahkan diproyeksikan dapat membengkak hingga 15 juta pada 2014 mendatang. (zul/RMOL)
komentar | | Read More...

Syeikh Sa’id Ramadhan Al-Buthy Gugur Dalam Sebuah Serangan di Damaskus

dakwatuna.com – Innalillahi wainnailaihi raji’un, ulama terkenal Syeikh Sa’id Ramadhan Al-Buthy gugur dalam sebuah serangan bom bunuh diri yang menghantam masjid di Damaskus, di lingkungan ibukota Mazra’a, Kamis (22/3/2013). 

Lokasi kejadian berada di utara pusat kota. Peristiwa ini turut menewaskan ulama tersebut.
Televisi pemerintah Suriah melaporkan bahwa terdapat 20 orang tewas termasuk syeikh Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy dalam sebuah serangan bunuh diri di Masjid Iman di Mazraa, Damaskus, demikian seperti dikutip dari situs Aljazeera Arab.

Laporan televisi juga mengatakan, selain Al-Bhuthy, sejumlah orang lainnya juga terbunuh dan terluka.
Sedangkan sebuah postingan di Facebook oleh Saief Alemdar, Consular and Protocol Staff Kedubes RI di Damaskus, mengabarkan bahwa Ramadhan Al-Buthy syahid selepas Magrib saat Al-Buthy mengisi pengajian tafsir Al-Quran mingguan di Masjid Iman oleh pelaku bom bunuh diri, bersama 20 jamaah lain.

Sa’id Ramadhan Al-Buthy dikenal sebagai seorang ulama. Beberapa karya tokoh ini sering digunakan sebagai rujukan gerakan Ikhwanul Muslimin, salah satunya buku “Fiqhus Sirah” yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Sirah Nabawiyah”. Namun dalam krisis Suriah, Al-Buthy diberitakan sebagai tokoh yang pro-rezim Assad. Kabar tersebut masih simpang siur kebenarannya.

Seorang pengguna Twitter punya analisa lain soal Al-Buthy, berikut ini pendapatnya yang disampaikan melalui akun Twitternya:
komentar | | Read More...

3 Capres PKS: Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, Sohibul Iman

Penulis : dakwahnusantara on Rabu, 20 Maret 2013 | 14.00

Rabu, 20 Maret 2013

Menjelang Pemilihan Presiden 2014, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai gencar mempersiapkan para kadernya untuk berlaga di perebutan kursi RI 1 itu. Tapi PKS juga tak memungkiri ada tokoh lain yang lebih layak diusung menjadi calon presiden.

Menurut juru bicara PKS Mardani Ali Sera, partainya akan menyiapkan setidaknya 3 kandidat unggulan. Namun, tetap tidak menutup kemungkinan adanya kandidat dari pihak luar untuk dicalonkan.

"Ada Presiden PKS Anis Matta, Ketua Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua DPR dari PKS Sohibul Iman, ada juga yang dari luar," ujar Mardani dalam pesan singkatnya di Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Namun, Mardani enggan menyebutkan siapa yang paling berpeluang untuk maju dalam perebutan kursi orang nomor satu di Indonesia itu. Menurutnya, PKS sedang menggodok siapa yang terbaik dari ketiga nama itu untuk menjadi figur yang paling cocok menjadi calon presiden RI.

"Fokusnya, figur yang punya kapasitas dan kemandirian bangsa," ujarnya.

Kemudian, tambah Mardani, hal itu belum dirapatkan dalam internal PKS secara khusus. Karena sampai saat ini PKS masih menunggu hasil survei tentang ketiga calon itu. Oleh sebab itulah, PKS terus saat ini sedang menggenjot elektabilitas mereka.

"Belum ada keputusan dari internal, kita masih tunggu survei. Yang jelas kita terus tingkatkan elektabilitasnya," tegasnya. (Tnt)


sumber http://news.liputan6.com/read/538914/3-capres-pks-anis-matta-hidayat-nur-wahid-sohibul-iman
komentar | | Read More...

Anis Matta: politik sekarang menakutkan

Semarang (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menilai politik di Indonesia saat ini cenderung menakutkan dan mengerikan.

"Oleh karena itu, banyak anak muda sekarang yang enggan berpolitik. Banyak yang memilih a-politik (tidak berpolitik)," kata Anis saat acara konsolidasi kader PKS tingkat Jawa Tengah, di Semarang, Minggu.

Politik saat ini, menurut dia, penuh dengan kampanye hitam dan pembunuhan karakter. PKS mengibaratkan politik tersebut sebagai suatu permainan yang berbahaya.

Oleh karena itu, lanjut dia, PKS ingin mengubah kondisi politik tersebut.

"Kami ingin mengubah permainan yang berbahaya tersebut menjadi permainan yang menyenangkan," katanya.

Ia menilai Jawa Tengah adalah wilayah yang tepat untuk menguji konsep tersebut. Melalui konsep tersebut, PKS ingin mengubah mitos politik yang saat ini sudah tertanam.


sumber :  http://www.antaranews.com/berita/363672/anis-matta-politik-sekarang-menakutkan
komentar | | Read More...

Anis Matta Ingin DPR RI Mempunyai Perpustakaan Terbesar

Saat sebagai Wakil Ketua DPR RI, hal yang paling ia harapkan adalah adanya sumber daya infrastruktur yang kuat akan percepatan pembangunan. 

Ia mengusulkan jika infrastruktur itu dapat berupa perpustakaan semacam perpustakaan Kongres Amerika Serikat. Dengan adanya perpustakaan, yang diimpikannya terbesar di dunia. 

Maka anggota DPR tidak perlu lagi melakukan banyak studi banding ke luar negeri sehingga negara bisa menghemat pengeluaran negara.

sumber :  http://profil.merdeka.com/indonesia/m/muhammad-anis-matta/
komentar | | Read More...

Favorit


Message

Islamedia

InfoPalestina

dakwatuna.com

Penilaian Blog

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2013. Dakwah Nusantara . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger